Horror adalah salah satu genre film yang digandrungi banyak orang khususnya di Indonesia. Apa buktinya kalau horror banyak disukai masyarakat kita? Coba cek di website jaringan bioskop terbesar di Indonesia, lihat film – film apa saja yang sedang dan akan segera tayang di studio – studio mereka. Saya yakin pasti anda akan melihat judul – judul film nasional yang mengandung unsur – unsur karakter horror seperti pocong, kuntilanak, hantu ini atau hantu itu, dan sebagainya. Walaupun isinya tidak melulu horror tetapi judul – judul yang mengandung makna horror tersebut dapat membangkitkan rasa penasaran orang – orang.
Saya adalah salah satu penggemar film horror nasional apalagi kalau di film itu ada adegan – adegan yang membawa unsur – unsur tradisional, etnik, legenda urban, dan hantu – hantu lokal. Tapi sayangnya sekarang ini jarang sekali film horror nasional yang benar – benar membawa kita dalam ketakutan yang sesungguhnya. Film horror sekarang tidak seperti film horror pada era 80an yang mampu membuat bulu kuduk berdiri padahal Cuma mendengar efek suara lolongan anjing, gambar – gambar kuburan, atau melihat mata pemeran hantu yang melotot padahal hanya menggunakan tata rias seadanya.
Ada beberapa film horror jaman dulu yang begitu melekat di ingatan saya karena mampu menjadi mimpi buruk saya waktu kecil. Apakah anda ingat atau tahu adegan Suzzana makan sate di film Sundel Bolong (1981)? Adegan Leak (Mahkluk yang hanya kepala dan jeroannya terbang) menghampiri “anu”-nya Ibu hamil dan menghisap bayinya di film Mystics In Bali (1981)? Adegan anak lelaki yang hendak shalat lalu jendelanya terbuka dan di depan jendela ada sesosok Kuntilanak di film Pengabdi Setan (1982)? Ya tiga film tersebut: Sundel Bolong, Mystics in Bali, dan Pengabdi Setan adalah film – film yang sampai hari ini melekat di ingatan saya. Kalau sekarang nonton lagi rasanya belum tentu kesan seram itu akan hadir pada diri saya, tapi at least ada film yang behasil menakut – nakuti saya. Lalu bagaimana dengan nasib film horror satu dekade terakhir?
Dalam tulisan kali ini, saya memberikan daftar 10 film horror nasional terseram dalam 10 tahun terakhir (2000-2010). Sebenarnya sih tidak terlalu sulit mengklasifikasikan film horror mana saja yang memang benar – benar mencekam karena memang tidak banyak film horror dalam 10 tahun terakhir yang berhasil membuat saya ketakutan. Apalagi dalam 2 tahun terakhir film – film horror Indonesia semakin ajaib busuknya, jadi jangan anda berharap akan ada film Suster Shampoo, Diunyu – unyu Setan, atau Cin, Tetangga Gw Korengan, dkk. Untuk bagian pertama ini saya akan memberikan daftar film terseram dari posisi 10 – 6 selanjutnya tunggu postingan saya berikutnya ya.
10. Mati Suri (2009)
Sutradara: Rizal Mantovani |Pemain: Nadine Chandrawinata, Yama Carlos, Tyas Mirasih & Keith Foo | Produksi: Maxima Pictures
Sinopsis:
Abel (Nadine Chandrawinata) akan segera melangsungkan pernikahan dengan wisnu (Yama Carlos). Ditengah kebahagaiaan Abel menunggu hari besarnya tiba – tiba datang Lisa (Tyas Mirasih) yang mengaku mengandung anak Wisnu. Karena merasa terpukul dan stress, Abel akhirnya mencoba untuk bunuh diri. Beruntung nyawa Abel berhasil diselamatkan oleh Charlie (Keith Foo). Dalam beberapa hari Abel mengalami mati suri setelah melewati masa kritis Abel menerima tawaran Charlie untuk mendisain villa miliknya yang berada jauh dari keramaian. Dari villa itulah banyak hal – hal menyeramkan yang terjadi dalam hidup Abel.
Abel (Nadine Chandrawinata) akan segera melangsungkan pernikahan dengan wisnu (Yama Carlos). Ditengah kebahagaiaan Abel menunggu hari besarnya tiba – tiba datang Lisa (Tyas Mirasih) yang mengaku mengandung anak Wisnu. Karena merasa terpukul dan stress, Abel akhirnya mencoba untuk bunuh diri. Beruntung nyawa Abel berhasil diselamatkan oleh Charlie (Keith Foo). Dalam beberapa hari Abel mengalami mati suri setelah melewati masa kritis Abel menerima tawaran Charlie untuk mendisain villa miliknya yang berada jauh dari keramaian. Dari villa itulah banyak hal – hal menyeramkan yang terjadi dalam hidup Abel.
Scary Moment:
Adegan mati lampu, saat sosok yang disebut Dajjal yang akan mengambil nyawa Abel. Sosok Dajjal adalah pocong yang dibungkus kain batik tradisional. Ya unsur etnik dan tradisional yang dibawa dalam penampakan Dajjal ditambah efek lighting yang dramatis membuat film ini tertolong karena selebihnya tidak ada yang menakutkan dan tidak ada yang istimewa.
Adegan mati lampu, saat sosok yang disebut Dajjal yang akan mengambil nyawa Abel. Sosok Dajjal adalah pocong yang dibungkus kain batik tradisional. Ya unsur etnik dan tradisional yang dibawa dalam penampakan Dajjal ditambah efek lighting yang dramatis membuat film ini tertolong karena selebihnya tidak ada yang menakutkan dan tidak ada yang istimewa.
Lihat Trailernya “DISINI”
***
9. Kesurupan (2008)
Sutradara: Rizal Mantovani |Pemain: Nia Ramadhani, Shareefa Daanish, & Andhika Pratama | Produksi: MD Pictures
Sinopsis:
Felina (Nia Ramadhani) dan Alin (Shareefa Daanish) mengikuti program orientasi mahasiswa baru di sebuah hutan bernama Kayu Mati. Saat sedang jurit malam, Alin dan kawan – kawan malah tersesat di dalam hutan, bodohnya Alin justru membawa pulaang boneka yang ada di tempat mereka tersesat. Karena kejadian itu Alin jadi sering kesurupan tidak hanya saat kembali di tenda tetapi juga saat kembali ke Jakarta. Menurut dukun yang memeriksa Alin, boneka yang diambil Alin harus dikembalikan ke hutan Kayu Mati. Ditemani Marik (Andhika Pratama) senior Alin yang juga pacar Felina, mereka akhirnya harus berpetualang dalam hutan Kayu Mati yang angker.
Felina (Nia Ramadhani) dan Alin (Shareefa Daanish) mengikuti program orientasi mahasiswa baru di sebuah hutan bernama Kayu Mati. Saat sedang jurit malam, Alin dan kawan – kawan malah tersesat di dalam hutan, bodohnya Alin justru membawa pulaang boneka yang ada di tempat mereka tersesat. Karena kejadian itu Alin jadi sering kesurupan tidak hanya saat kembali di tenda tetapi juga saat kembali ke Jakarta. Menurut dukun yang memeriksa Alin, boneka yang diambil Alin harus dikembalikan ke hutan Kayu Mati. Ditemani Marik (Andhika Pratama) senior Alin yang juga pacar Felina, mereka akhirnya harus berpetualang dalam hutan Kayu Mati yang angker.
Scary Moment:
Adegan Alin pertama kali kesurupan di dalam tenda sangat memorable dan cukup membuat merinding apalagi saat mulai berbicara dalam bahasa Sunda dan mengusir orang – orang. Akting Daanish disini tidak kalah menakutkan dibanding aktingnya sebagai Dara, Daanish mampu memberikan gesture dan ekspresi yang pas saat memainkan adegan kesurupan plus gerakan – gerakan senam lantai seperti kayang.
Adegan Alin pertama kali kesurupan di dalam tenda sangat memorable dan cukup membuat merinding apalagi saat mulai berbicara dalam bahasa Sunda dan mengusir orang – orang. Akting Daanish disini tidak kalah menakutkan dibanding aktingnya sebagai Dara, Daanish mampu memberikan gesture dan ekspresi yang pas saat memainkan adegan kesurupan plus gerakan – gerakan senam lantai seperti kayang.
***
8. Hantu (2007)
Sutradara: Adrianto Sinaga | Pemain: Dhea Ananda, Oka Antara, Dwi Andhika, Andhika Gumilang, & Monique | Produksi: Grandiz Media Production
Sinopsis:
Lima orang remaja Gali (Oka), Rinjani (Dhea Ananda), Ray (Dwi Andhika), Maya (Monique), dan Indra (Andhika Gumilamg) melakukan perjalanan ke sebuah hutan untuk mencari sebuah danau bernama Setra Wingit. Kedatangan mereka sebenarnya tidak disukai oleh warga karena daerah Setra Wingit sendiri adalah daerah yang masih perawan dan sangat angker. Dasar anak muda – mudi kota tidak bisa dikasih tahu, akhirnya mereka nekat masuk hutan untuk mencari danau tersebut. Kenekatan mereka berbuah buruk, Rinjani kesurupan dan hilang alhasil Gali dan kawan – kawan harus bergelut dengan seramnya hutan untuk menemukan Rinjani.
Lima orang remaja Gali (Oka), Rinjani (Dhea Ananda), Ray (Dwi Andhika), Maya (Monique), dan Indra (Andhika Gumilamg) melakukan perjalanan ke sebuah hutan untuk mencari sebuah danau bernama Setra Wingit. Kedatangan mereka sebenarnya tidak disukai oleh warga karena daerah Setra Wingit sendiri adalah daerah yang masih perawan dan sangat angker. Dasar anak muda – mudi kota tidak bisa dikasih tahu, akhirnya mereka nekat masuk hutan untuk mencari danau tersebut. Kenekatan mereka berbuah buruk, Rinjani kesurupan dan hilang alhasil Gali dan kawan – kawan harus bergelut dengan seramnya hutan untuk menemukan Rinjani.
Scary Moment:
Ketika Rinjani kesurupan terlihat sangat real sekali ditambah sengan suasana hutan di sepanjang film yang mencekam juga penampakan mahkluk penunggu hutan yang cukup mengerikan.
Ketika Rinjani kesurupan terlihat sangat real sekali ditambah sengan suasana hutan di sepanjang film yang mencekam juga penampakan mahkluk penunggu hutan yang cukup mengerikan.
Tonton Filmnya “DISINI”
***
7. Hantu Rumah Ampera (2009)
Sutradara: Rudi Soedjarwo | Pemain: Ben Joshua, Nadilla Ernesta,Rahma Landy, & Meity Josefina | Produksi: Rapi Film
Sinopsis:
Adit (Ben Joshua) dan Annisa berjanji untuk sehidup semati, sayangnya orangtua Adit tidak menyetujui hubungan mereka. Tamat dari SMA, Annisa memutuskan untuk pergi ke London sedangkan Adit memilih tetap di Jakarta. Selama Annisa di London ternyata Adit malah berselingkuh dengan Lulu (Nadilla Ernesta) dan akhirnya Annisa sendiri yang memergoki Adit dan Lulu. Disaat yang bersamaan Adit dan Ibunya memutuskan untuk pindah rumah di jalan Ampera tapi semenjak mereka tinggal di rumah baru itu banyak gangguan dari mahkluk halus. Kehadiran teror dari makhluk halus tersebut disinyalir akibat kesalahan yang pernah dibuat oleh Adit pada Anissa.
Adit (Ben Joshua) dan Annisa berjanji untuk sehidup semati, sayangnya orangtua Adit tidak menyetujui hubungan mereka. Tamat dari SMA, Annisa memutuskan untuk pergi ke London sedangkan Adit memilih tetap di Jakarta. Selama Annisa di London ternyata Adit malah berselingkuh dengan Lulu (Nadilla Ernesta) dan akhirnya Annisa sendiri yang memergoki Adit dan Lulu. Disaat yang bersamaan Adit dan Ibunya memutuskan untuk pindah rumah di jalan Ampera tapi semenjak mereka tinggal di rumah baru itu banyak gangguan dari mahkluk halus. Kehadiran teror dari makhluk halus tersebut disinyalir akibat kesalahan yang pernah dibuat oleh Adit pada Anissa.
Scary Moment:
Ketika Ibunya Adit sedang shalat di kamar di rumah barunya tiba – tiba di belakangnya ada sesosok wanita yang mengikuti gerakan shalat Ibu Adit sungguh memorable dan membuat bulu kuduk berdiri. Juga adegan saat Ibu Adit lupa membereskan sajadah dan mukenanya lalu saat Ibu tertidur ada sesosok wanita yang sedang shalat mengenakan mukena Ibu. Karena saya tahu ada cerita nyata tentang makhluk gaib yang suka shalat, maka adegan – adegan tersebut mampu menghadirkan sensasi buluk kuduk merinding.
Ketika Ibunya Adit sedang shalat di kamar di rumah barunya tiba – tiba di belakangnya ada sesosok wanita yang mengikuti gerakan shalat Ibu Adit sungguh memorable dan membuat bulu kuduk berdiri. Juga adegan saat Ibu Adit lupa membereskan sajadah dan mukenanya lalu saat Ibu tertidur ada sesosok wanita yang sedang shalat mengenakan mukena Ibu. Karena saya tahu ada cerita nyata tentang makhluk gaib yang suka shalat, maka adegan – adegan tersebut mampu menghadirkan sensasi buluk kuduk merinding.
Lihat Trailernya “DISINI”
***
6. Tusuk Jelangkung (2003)
Sutradara: Dimas Djayadiningrat | Pemain: Marcella Zalianty, Iqbal Rizantha, Dinna Olivia, Samuel Rizal, Thomas Nawilis, AA. Gde Wipra, & Ian’s Bachtiar | Produksi: Rexinema
Sinopsis:
Ini adalah sekuel dari film horror yang menjadi tanda bangkitnya perfilman Indonesia, Jelangkung (2001). Cerita dimulai ketika sekelompok anak muda: Rea (Zalianty), Zacky (Rizantha), Visi (Olivia), Dudung (Wipra), dan Unay (Nawilis) nekat bermain Jelangkung padahal Zacky sudah memperingatkan bahayanya karena kakaknya, Zul (Bachtiar), pernah kehilangan teman – temannya akibat keisengan mereka bermain Jelangkung. Benar saja secara tidak sengaja Jelangkung yang mereka mainkan telah memanggil arwah Turah yang pernah menghantui Ferdi Dkk, teman Zul. Tidak hanya memanggil arwah Turah tapi Jelangkung yang mereka mainkan juga membuka pintu dunia alam gaib dengan alam manusia. Sejak saat itu mereka diteror oleh hantu Turah dan tentunya sederet hantu lainnya.
Ini adalah sekuel dari film horror yang menjadi tanda bangkitnya perfilman Indonesia, Jelangkung (2001). Cerita dimulai ketika sekelompok anak muda: Rea (Zalianty), Zacky (Rizantha), Visi (Olivia), Dudung (Wipra), dan Unay (Nawilis) nekat bermain Jelangkung padahal Zacky sudah memperingatkan bahayanya karena kakaknya, Zul (Bachtiar), pernah kehilangan teman – temannya akibat keisengan mereka bermain Jelangkung. Benar saja secara tidak sengaja Jelangkung yang mereka mainkan telah memanggil arwah Turah yang pernah menghantui Ferdi Dkk, teman Zul. Tidak hanya memanggil arwah Turah tapi Jelangkung yang mereka mainkan juga membuka pintu dunia alam gaib dengan alam manusia. Sejak saat itu mereka diteror oleh hantu Turah dan tentunya sederet hantu lainnya.
Scary Moment:
Ketika melihat film ini sampai berkali – kali di bioskop waktu SMP saya sangat takjub dengan keindahan sinematografi dan warna – warna juga tata artistiknya. Adegan Hostess Bunting yang menggaruk – garuk kuku dalam lemari cukup membuat paranoid tetapi puncaknya adalah adegan – adegan penampakan di Castila De Huis, sebuah hotel tua tak berpenghuni yang ada penunggu anak kecil yang bermain piano dan nenek – nenek Belanda yang membawa centir, speechless.
Ketika melihat film ini sampai berkali – kali di bioskop waktu SMP saya sangat takjub dengan keindahan sinematografi dan warna – warna juga tata artistiknya. Adegan Hostess Bunting yang menggaruk – garuk kuku dalam lemari cukup membuat paranoid tetapi puncaknya adalah adegan – adegan penampakan di Castila De Huis, sebuah hotel tua tak berpenghuni yang ada penunggu anak kecil yang bermain piano dan nenek – nenek Belanda yang membawa centir, speechless.
5. Kuntilanak (2006)
Sutradara: Rizal Mantovani | Pemain: Julie Estelle, Evan Sanders, Ibnu Jamil & Ratu Felisha | Produksi: MVP Pictures
Sinopsis:
Film horror terlaris tahun 2006 ini berkisah tentang Samantha (Julie Estelle) yang terpaksa pindah ke rumah kost yang menyeramkan milik keluarga Mangkudjiwo karena tidak kuat tinggal bersama ayah tirinya yang mesum. Sam tidak menaruh curiga pada tempat kost-nya walaupun orang – orang sekitar percaya bahwa ada Kuntilanak yang bersarang di sebuah pohon besar di depan gedung kost milik keluarga Mangkudjiwo tersebut. Saat berbincang – bincang soal Kuntilanak bersama penjaga Kost, Bu Yanti, Sam malah dinyanyikan tembang Durmo yang konon bisa memanggil Kuntilanak. Setelah peristiwa itu banyak hal aneh yang terjadi pada Sam dan disekitar lingkungan kost Mangkudjiwo. Ternyata Sam memiliki wangsit untuk memanggil Kuntilanak dan takdir itulah yang membawa Sam ke tempat tersebut.
Film horror terlaris tahun 2006 ini berkisah tentang Samantha (Julie Estelle) yang terpaksa pindah ke rumah kost yang menyeramkan milik keluarga Mangkudjiwo karena tidak kuat tinggal bersama ayah tirinya yang mesum. Sam tidak menaruh curiga pada tempat kost-nya walaupun orang – orang sekitar percaya bahwa ada Kuntilanak yang bersarang di sebuah pohon besar di depan gedung kost milik keluarga Mangkudjiwo tersebut. Saat berbincang – bincang soal Kuntilanak bersama penjaga Kost, Bu Yanti, Sam malah dinyanyikan tembang Durmo yang konon bisa memanggil Kuntilanak. Setelah peristiwa itu banyak hal aneh yang terjadi pada Sam dan disekitar lingkungan kost Mangkudjiwo. Ternyata Sam memiliki wangsit untuk memanggil Kuntilanak dan takdir itulah yang membawa Sam ke tempat tersebut.
Scary Moment:
Sebenarnya penampakan Kuntilanaknya tidak ada seram – seramnya sama sekali tetapi yang membuat bulu kuduk berdiri adalah adegan Sam yang digoda oleh teman kostnya yang mesum, Sam yang marah tiba – tiba kesurupan dan menyanyikan tembang durmo. Ketika Sam menyanyikan bait, “Jin Setan Kang Tak Utusi” Sorot mata Sam (Julie Estelle) yang tajam dan dingin ditambah kekuatan magis dalam tembang Durmo-lah yang membuat ketakutan tersendiri bagi saya. Adegan ini terbukti memenangkan Best Scary Scene di MTV Indonesia Movie Awards (MIMA) 2007 dan menurut saya Kuntilanak ini juga sekuelnya merupakan Masterpiece dari Rizal Mantovani.
Sebenarnya penampakan Kuntilanaknya tidak ada seram – seramnya sama sekali tetapi yang membuat bulu kuduk berdiri adalah adegan Sam yang digoda oleh teman kostnya yang mesum, Sam yang marah tiba – tiba kesurupan dan menyanyikan tembang durmo. Ketika Sam menyanyikan bait, “Jin Setan Kang Tak Utusi” Sorot mata Sam (Julie Estelle) yang tajam dan dingin ditambah kekuatan magis dalam tembang Durmo-lah yang membuat ketakutan tersendiri bagi saya. Adegan ini terbukti memenangkan Best Scary Scene di MTV Indonesia Movie Awards (MIMA) 2007 dan menurut saya Kuntilanak ini juga sekuelnya merupakan Masterpiece dari Rizal Mantovani.
Lihat Trailernya Disini:
***
4. Legenda Sundel Bolong (2007)
Sutradara: Hanung Bramantyo | Pemain: Jian Batari Anwar, Tio Pakusadewo, Uli Auliani, & Baim | Produksi: Rapi Film
Sinopsis:
Film Legenda Sundel Bolong ini adalah remake dari film Suzzanna berjudul Sundel Bolong (1981) dengan sedikit perombak disana – sini. Bercerita tentang Imah (Jian Batari) seorang mantan penari ronggeng yang menikah dengan Sarpa (Baim) dan ingin memulai hidup baru. Sarpa bekerja di kebun teh milik Danapati (Tio Pakusadewo). Melihat kemolekan tubuh Imah, Danapati berniat busuk untuk mengutus Sarpa ke luar kota dan memperkosa Imah. Akhirnya Danapati berhasil mendapatkan tubuh Imah. Sejak kejadian tersebut Imah menghilang lalu tiba – tiba kembali di rumah saat Sarpa pulang. Disaat yang sama warga desa Sindangsari dan Banjar diresahkan penemuan mayat – mayat yang bolong punggungnya.
Film Legenda Sundel Bolong ini adalah remake dari film Suzzanna berjudul Sundel Bolong (1981) dengan sedikit perombak disana – sini. Bercerita tentang Imah (Jian Batari) seorang mantan penari ronggeng yang menikah dengan Sarpa (Baim) dan ingin memulai hidup baru. Sarpa bekerja di kebun teh milik Danapati (Tio Pakusadewo). Melihat kemolekan tubuh Imah, Danapati berniat busuk untuk mengutus Sarpa ke luar kota dan memperkosa Imah. Akhirnya Danapati berhasil mendapatkan tubuh Imah. Sejak kejadian tersebut Imah menghilang lalu tiba – tiba kembali di rumah saat Sarpa pulang. Disaat yang sama warga desa Sindangsari dan Banjar diresahkan penemuan mayat – mayat yang bolong punggungnya.
Scary Moment:
Adegan Kepala Desa yang menelusuri jalan setapak lalu saat berbalik arah tiba – tiba ada yang memanggilnya lalu terdengar musik tradisional sunda. Ditengah pepohonan bambu dan gelapnya malam ada sesosok wanita yang menari ronggeng dengan selendangnya lalu memperlihatkan punggungnya yang bolong lengkap dengan rangkaian tulang belakangnya. Selanjutnya setiap penampakan si Sundel Bolong Imah ini cukup membuat merinding dengan ekspresi yang pas dari Jian Batari.
Adegan Kepala Desa yang menelusuri jalan setapak lalu saat berbalik arah tiba – tiba ada yang memanggilnya lalu terdengar musik tradisional sunda. Ditengah pepohonan bambu dan gelapnya malam ada sesosok wanita yang menari ronggeng dengan selendangnya lalu memperlihatkan punggungnya yang bolong lengkap dengan rangkaian tulang belakangnya. Selanjutnya setiap penampakan si Sundel Bolong Imah ini cukup membuat merinding dengan ekspresi yang pas dari Jian Batari.
Lihat Trailernya Disini:
***
3. Titisan Naya dalam Takut (Faces of Fear) (2008)
Sutradara: Riri Riza | Pemain: Dinna Olivia, Dewi Irawan, & Junior Liem | Produksi: Miles Films & Komodo Films
Sinopsis:
Titisan Naya dalah salah satu film pendek yang ada dalam rangkaian antologi film Takut (Faces of Fear). Film ini berada di segmen dua dan disutradarai oleh Riri Riza dan diproduseri oleh Mira Lesmana. Naya (Dinna Olivia) adalah seorang anak gadis keturunan Jawa namun bersifat independen khas wanita metropolitan yang jauh dari pemikiran – pemikiran kuno. Suatu hari sang Ibu (Dewi Irawan) mengajak Naya ke rumah saudaranya untuk mengikuti upacara pemandian keris. Bukannya ikut dalam upacara tersebut, Naya malah asik menggoda sepupunya Leo (Junior Liem). Leo sebenarnya sudah memperingatkan Naya tapi Naya tak peduli dan ingin bercumbu dengan Leo, disaat itulah bala datang pada Naya.
Titisan Naya dalah salah satu film pendek yang ada dalam rangkaian antologi film Takut (Faces of Fear). Film ini berada di segmen dua dan disutradarai oleh Riri Riza dan diproduseri oleh Mira Lesmana. Naya (Dinna Olivia) adalah seorang anak gadis keturunan Jawa namun bersifat independen khas wanita metropolitan yang jauh dari pemikiran – pemikiran kuno. Suatu hari sang Ibu (Dewi Irawan) mengajak Naya ke rumah saudaranya untuk mengikuti upacara pemandian keris. Bukannya ikut dalam upacara tersebut, Naya malah asik menggoda sepupunya Leo (Junior Liem). Leo sebenarnya sudah memperingatkan Naya tapi Naya tak peduli dan ingin bercumbu dengan Leo, disaat itulah bala datang pada Naya.
Scary Moment:
Film ini sangat luar biasa menghadirkan feel dan ambience seramnya. Saya sendiri terlahir di keluarga Jawa yang memiliki keris yang harus dimandikan dengan ritual tertentu jadinya Titisan Naya sangat mampu membuat bulu kuduk berdiri. Adegan mati lampu dan Naya mencari ibunya ditambah dengan penampakan sesepuh – sesepuh Naya yang memakain pakaian adat Jawa sangat luar biasa seram. Akting Dinna Olivia juga sangat meyakinkan sungguh saya begitu ingin film ini dibuat versi panjangnya.
Film ini sangat luar biasa menghadirkan feel dan ambience seramnya. Saya sendiri terlahir di keluarga Jawa yang memiliki keris yang harus dimandikan dengan ritual tertentu jadinya Titisan Naya sangat mampu membuat bulu kuduk berdiri. Adegan mati lampu dan Naya mencari ibunya ditambah dengan penampakan sesepuh – sesepuh Naya yang memakain pakaian adat Jawa sangat luar biasa seram. Akting Dinna Olivia juga sangat meyakinkan sungguh saya begitu ingin film ini dibuat versi panjangnya.
Tonton Trailer Takut Disini:
***
2. Jelangkung (2001)
Sutradara: Rizal Mantovani & Jose Purnomo | Pemain: Wingky Wiryawan, Harry Pantja, Melanie Ariyanto, Rony Dozer, & Ian’s Bachtiar | Produksi: Rexinema
Sinopsis:
Film horror Indonesia terlaris ini adalah tonggak kebangkitan perfilman Indonesia setelah mati suri cukup lama. Jelangkung berkisah tentang sekelompok anak muda yang sangat hobi “Memburu Hantu” mereka adalah Ferdi (Wingky Wiryawan), Gita (Melanie Ariyanto), Gembol (Rony Dozer), dan Soni (Harry Pantja). Saking hobinya mereka ingin pergi ke Angkerbatu, sebuah tempat yang tentunya sesuai namanya, Angker. Saat mereka berekspedisi di Angkerbatu, Soni yang ternyata memiliki tujuan ingin mencari ilmu hitam, malah bermain Jelangkung dan menancapkan boneka Jelangkung di sebuah makam disana. Speulang mereka dari Angkerbatu, Ferdi Dkk akhirnya diteror si empunya makam yakni anak kecil iblis bernama Turah. Akhirnya mereka berniat kembali ke Angkerbatu untuk mencabut boneka Jelangkung tersebut.
Film horror Indonesia terlaris ini adalah tonggak kebangkitan perfilman Indonesia setelah mati suri cukup lama. Jelangkung berkisah tentang sekelompok anak muda yang sangat hobi “Memburu Hantu” mereka adalah Ferdi (Wingky Wiryawan), Gita (Melanie Ariyanto), Gembol (Rony Dozer), dan Soni (Harry Pantja). Saking hobinya mereka ingin pergi ke Angkerbatu, sebuah tempat yang tentunya sesuai namanya, Angker. Saat mereka berekspedisi di Angkerbatu, Soni yang ternyata memiliki tujuan ingin mencari ilmu hitam, malah bermain Jelangkung dan menancapkan boneka Jelangkung di sebuah makam disana. Speulang mereka dari Angkerbatu, Ferdi Dkk akhirnya diteror si empunya makam yakni anak kecil iblis bernama Turah. Akhirnya mereka berniat kembali ke Angkerbatu untuk mencabut boneka Jelangkung tersebut.
Scary Moment:
Film ini sangat hebat daya pikatnya, meskipun hanya dibuat dengan peralatan teknis seadanya dan tidak terlalu wah seperti sekuelnya Tusuk Jelangkung. Jelangkung menghadirkan atmosfer horror yang kental ditambah dengan icon baru perhantuan Indonesia, si Bocah Turah. Adegan paling menakutkan adalah saat Ferdi Dkk memburu hantu di rumah sakit tua, penampakan Suster Ngesot di kaca dan saat asik ngesot sangat menakutkan. Adegan suster ngesot lainnya yang hadir di depan kamar Gita adalah klimaks ketakutan bagi saya. Jelangkung dengan plotnya anak remaja main – main ke hutan dan melakukan hal yang dilarang sangat menjadi trend di perfilman horror Indonesia.
Film ini sangat hebat daya pikatnya, meskipun hanya dibuat dengan peralatan teknis seadanya dan tidak terlalu wah seperti sekuelnya Tusuk Jelangkung. Jelangkung menghadirkan atmosfer horror yang kental ditambah dengan icon baru perhantuan Indonesia, si Bocah Turah. Adegan paling menakutkan adalah saat Ferdi Dkk memburu hantu di rumah sakit tua, penampakan Suster Ngesot di kaca dan saat asik ngesot sangat menakutkan. Adegan suster ngesot lainnya yang hadir di depan kamar Gita adalah klimaks ketakutan bagi saya. Jelangkung dengan plotnya anak remaja main – main ke hutan dan melakukan hal yang dilarang sangat menjadi trend di perfilman horror Indonesia.
Tonton Filmnya “DISINI”
***
1. Keramat (Sacred) (2009)
Sutradara: Monty Tiwa | Pemain: Poppy Sovia, Migi Parahita, Sadha Triyudha, Miea Kusuma, Dimas Projosujadi, Diaz Ardiawan, & Brama Sutasara | Produksi: Starvision Plus
Sinopsis:
Film yang menggunakan teknik pengambilan gambar subjektif bertema Found Footage ini mengisahkan tentang para kru film “Menari Di Atas Angin” beserta pemain – pemainnya yang melakukan perjalanan ke Yogyakarta untuk mencari lokasi untuk syuting dan proses pra-produksi lainnya. Sesampainya di tempat terpecil di Yogyakarta ternyata banyak kejadian aneh yang terjadi disana termasuk kejadian Migi, sang pemeran utama wanita, yang kesurupan lalu hilang dibawa kealam gaib.
Film yang menggunakan teknik pengambilan gambar subjektif bertema Found Footage ini mengisahkan tentang para kru film “Menari Di Atas Angin” beserta pemain – pemainnya yang melakukan perjalanan ke Yogyakarta untuk mencari lokasi untuk syuting dan proses pra-produksi lainnya. Sesampainya di tempat terpecil di Yogyakarta ternyata banyak kejadian aneh yang terjadi disana termasuk kejadian Migi, sang pemeran utama wanita, yang kesurupan lalu hilang dibawa kealam gaib.
Scary Moment:
Buat saya Keramat adalah full packed horror, tidak hanya menakut – nakuti tetapi ada nilai – nilai baik yang tersurat dalam film ini. Keramat juga mengcapture dengan baik penokohan dan watak orang – orang yang terlibat di dalamnya yang sangat Indonesia sekali. Dengan penggunaan metode penambilan gamabr sudut pandang subjektif, Keramat berhasil membuat penonton ikut merasa takut. Adegan yang menakutkan dalam film ini tergolong banyak, Adegan kesurupan Migi, Gamelan yang bunyi sendiri, Penampakan Pocong, Gamelan dan wayang yang tiba – tiba ada ditengah hutan, dan yang pasti paling membuat merinding adalah Penampakan orang – orang yang membawa tandu berisi mayat. Tidak salah film ini saya anugerahkan sebagai film horror nasional terseram dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Buat saya Keramat adalah full packed horror, tidak hanya menakut – nakuti tetapi ada nilai – nilai baik yang tersurat dalam film ini. Keramat juga mengcapture dengan baik penokohan dan watak orang – orang yang terlibat di dalamnya yang sangat Indonesia sekali. Dengan penggunaan metode penambilan gamabr sudut pandang subjektif, Keramat berhasil membuat penonton ikut merasa takut. Adegan yang menakutkan dalam film ini tergolong banyak, Adegan kesurupan Migi, Gamelan yang bunyi sendiri, Penampakan Pocong, Gamelan dan wayang yang tiba – tiba ada ditengah hutan, dan yang pasti paling membuat merinding adalah Penampakan orang – orang yang membawa tandu berisi mayat. Tidak salah film ini saya anugerahkan sebagai film horror nasional terseram dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Lihat Langsung Trailernya:
***
*NUMPANG PROMO ya..
BalasHapusAlhamdullilah... Anda punya kesempatan untuk mendapatkan pasangan. Ayo gabung aja di Layanan KONTAK JODOH kami dan jadikan dia pasangan kamu. Carannya mudah, kirim REG JODOH#P buat yg kamu cowo, atau REG JODOH#W buat yg kamu cewe ke 9789. (khusus pengguna Telkomsel, yach!)Info lebih lanjut ke 021-52921351. Jadi langsung aja ambil Hp kamu dan cari pasanganmu….